Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Duluan Telor Atau Ayam Sudah Terjawab

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNZeYR2gUHcTQ5pre7Xvmcleqhmi5WLrzEk4moDN_cEs2vuSIPORXDvXoDiuQuXT95dBeF4Xi1pIYceJR8uLYff2upR3cs2lMd3OfNYNoyGQ8D5bYribJ9w5tcafOAwjWZtMp9a61DHgs/s320/100715ayam-telur.jpg

"Mana yang lebih dulu, ayam atau telur?" sudah jadi pertanyaan paling filosofis maupun ilmiah selama berabad-abad. Kini, jawabannya sudah tersedia. Para ilmuwan mengklaim telah memecahkan teka-teki tersebut. Jawabannya, kata mereka, adalah ayam.

Seperti dilaporkan Mailonline, para peneliti menemukan pembentukan kulit telur bergantung satu protein yang hanya ditemukan di indung telur ayam. Artinya, telur hanya bisa ada jika berada di dalam ayam. Protein yang disebut ovocledidin-17 (OC-17) bertindak sebagai katalis untuk mempercepat pengembangan kulit telur itu.

Cangkang keras penting sebagai tempat bagi kuning dan putih telur. Para ilmuwan dari universitas di Sheffield dan Warwick menggunakan super komputer untuk men-'zoom in' pembentukan telur. Komputer yang disebut HECToR itu mengungkapkan OC-17 penting dalam memulai kristalisasi atau tahap awal penciptaan kulit telur.

Protein tersebut mengubah kalsium karbonat menjadi kristal kalsit yang membentuk kulit telur. Kalsit kristal ada di berbagai tulang dan tempurung tetapi mereka terbentuk lebih cepat di dalam ayam. Unggas itu mampu menghasilkan enam gram kulit telur setiap 24 jam.

"Selama ini orang mengira yang lebih dulu ada adalah telur, tapi kini kita punya bukti ilmiah yang menunjukkan sebenarnya ayam yang lebih dulu ada," kata Dr Colin Freeman, dari Departemen Teknik Material Universitas Sheffield sambil menambahkan, "Ternyata, dengan memeriksanya secara jeli kita dapat melihat cara protein itu mengendalikan proses pembentukan kulit telur."

Profesor John Harding, dari jurusan yang sama di Sheffield, mengatakan penemuan itu bisa berguna untuk hal lain. "Memahami cara ayam membuat kulit telur dapat memberi petunjuk menuju rancangan baru maupun bahan baru," katanya. Penemuan itu dipublikasikan dalam makalah "Structural Control Of Crystal Nuclei By An Eggshell Protein".