Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan Petualang Modern Terbaik Di Dunia

Petualang modern dibawah ini mencatatkan sejarahnya dengan melakukan ekspedisi yang sangat bahaya. Mungkin karena hobi, mereka tidak memikirkan keselamatan jiwanya. Adventure yang dilakukan sungguh diluar akal sehat namun berhasil diceritakan kembali agar kisah hebatnya dapat ditorehkan dalam sejarah. Berikut kisah petualang modern terbaik di dunia versi anehdidunia.com

Sir Ranulph Fiennes

Sir Ranulph Fiennes

Pada tahun 1979, Sir Ranulph Fiennes bersama rekan setimnya Oliver Shepard dan Charlie Burton adalah manusia pertama yang mengelilingi bumi melewati kedua kutubnya. Perjalanan amat berat sejauh 110.000 mil atau sekitar 200.000 km untuk menuju tempat dengan kondisi paling ekstrem. Disebut ekstrem karena dalam kondisi ‘normal’ saja suhu di wilayah kutub mencapai -50 o C (minus lima puluh derajat Celcius. Sekadar bandingan, suhu rata-rata di Indonesia adalah 30 C.  Akan tetapi, itu belum seberapa. Karena apabila terjadi badai yang biasanya disertai angin kencang, suhu di kutub bisa drop hingga -84o C bahkan lebih. Pada tahun 1984, ia tercatat dalam the Guinness Book of World Records.persimpangan antartika dan menemukan kota yang hilang di Ubar Oman, yang telah dikuburkan dalam pasir untuk hampir 2000 tahun. Pada tanggal 20 mei 2009,  dalam Usia 65 tahun ia sukses mencapai puncak everest dan mencatatkan diri sebagai orang tertua yang sukses mencapai puncak gunung everest.

Mike Horn
Mike Horn

Mike Horn dijuluki penjelajah dunia era modern karena ekspedisi yang telah dilakukannya. Bahkan dia diyakini sebagai satu-satunya orang yang paling banyak melihat seluruh permukaan bumi dalam 2 dekade terakhir. Horn memulai ekspedisi besarnya di tahun 1997. Dia sendirian melintasi sungai Amazon dari hulu hingga hilir sejauh 7.000 km selama 6 bulan. Namanya mulai terdengar sebagai penjelajah dunia pada tahun 2001 saat berkeliling ekuator seorang diri tanpa kendaraan bemotor.

Mike Horn sudah 13 kali berkeliling dunia untuk berkampanye dan memberi inspirasi pelestarian lingkungan hidup. Ayah 2 puteri ini sudah mendaki banyak gunung dengan ketinggian di atas 8.000 meter tanpa bantuan oksigen. Dia juga sudah menjelajah lingkar ekuator dan lingkar artik seorang diri tanpa bantuan kendaraan bermotor. Ia pernah berjalan kaki melintasi kutub utara dan berski mengarungi kutub selatan.

Dr. Bertrand Piccard

Dr. Bertrand Piccard

Dr. Bertrand Piccard (lahir 1 Maret 1958; umur 51 tahun) merupakan seorang psikiatris dan balonis asal Swiss.Ia lahir di Lausanne, kanton Vaud. Kakeknya Auguste Piccard dan ayahnya, Jacques Piccard, dikenal sebagai balonis dan penemu.

Tumbuh di sebuah keluarga balonis dan penjelajah dasar laut, Bertrand selalu terpesona dengan penerbangan. Sebagai anak-anak, ia dibawa ke peluncuran beberapa pesawat luar angkasa dari Tanjung Canaveral. Ia menjadi seorang pilot hang-glider dan memiliki ketertarikan pada penerbangan pesawat ultra-ringan, juga balon gas yang rekornya dicetak oleh kakeknya.

Tanggal 1 Maret 1999 Piccard dan Brian Jones lepas landas dengan balon Breitling Orbiter 3 dari Château d'Oex di Swiss dalam sirkumnavigasi balon non-stop pertama mengelilingi dunia. Mereka mendarat di Mesir setelah penerbangan sejauh 45.755 kilometer selama 19 hari, 21 jam dan 47 menit. Atas keberhasilan ini, ia memperoleh penghargaan termasuk Harmon Trophy, FAI Gold Air Medal dan Charles Green Salver.

Tahun 2004, ia mengumumkan sebuah proyek, bekerjasam dengan Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL), untuk sebuah pesawat glider bertenaga surya, jarak jauh, dan berkursi satu bernama Solar Impulse. Proyek ini dijuluki sebagai "petualangan manusia terbesar". Piccard merencanakan membuatnya tahun 2007, dan melakukan penerbangan ujicoba pendek tahun 2008. Ia memperoleh dukungan finansial dan teknis dari beberapa firma Eropa, sehingga tampaknya Solar Impulse adalah pesawat Eropa, bukan Swiss, meskipun dukungan pengetahuan diberikan oleh EPFL. Rencananya adalah mengelilingi dunia dengan beberapa pilot cadangan, terbang di atas awan pada siang hari dan di ketinggian rendah pada malam hari di suatu waktu tahun 2011.

Ed Viesturs

Ed Viesturs


Viesturss adalah pendaki nomor satu di Amerika. Di majalah National Geographic Adventure dia dinobatkan sebagai Penjelajah Tahun Ini ( Adventurer of The Year 2005 ). Pada tanggal 12 Mei 2005, Viesturs mencapai puncak prestasinya, mencapai puncak Annapurna ( 8091m ) tanpa oksigen ataupun porter. Puncak prestasinya bukannya mendaki Everest ( 8850m ), gunung tertinggi di dunia, tetapi dia telah menyelesaikan pendakian seluruh gunung berketinggian lebih dari 8000m.Yang berjumlah 14 buah.

Everest sendiri telah berhasil didaki pada tahun 1989. Bahkan Viesturs telah mendakinya 6 kali ( 3 kali tanpa tabung oksigen, dan menjadi pendaki kedua ( non sherpa ) tersering mendaki Everest setelah Pete Athans ). Dia menjadi pendaki ke 12, yang telah berhasil mendaki keseluruhan gunung 8000+ m. Dan menjadi pendaki ke 5 yang melakukannya tanpa bantuan tabung oksigen.

John Goddard

John Goddard

John Goddard si petualang sejati adalah seorang laki-laki yang berusia 15 tahun dari Los Angeles, ia menulis di atas bloknot “Daftar Kehidupanku”. Ada 127 tujuan-tujuan yang ingin ia gapai. Saat ini (1993) ia telah menggapai 108 dari 127 tujuan-tujuan itu. Ini bukan tujuan-tujuan yang sederhana atau gampang diraih ; meliputi tujuan untuk mendaki gunung-gunung tertinggi di dunia, mengarungi sungai-sungai yang deras, mengeksplorasi dunia bawah air hingga membaca karya Shakespeare dan seluruh Encyclopedia Britannica.

Tudor Parfitt

Tudor Parfitt

Dijuluki "the real Indiana Jones," Dia memulai petualngannya di tahun 1980-an ketika dia bertemu dengan anggota dari suku Lemba, sebuah suku di selatan Afrika yang diyakini memiliki keturunan untuk orang-orang Yahudi dari Israel kuno. Lemba yang dikatakan Parfitt cerita dari "ngoma" - kontainer kayu yang digunakan untuk menyimpan benda keramat. Parfitt segera datang ke percaya bahwa obyek mungkin hilang Ark of the covenant. Dia mulai di bawah Gua Zedekiah dari Yerusalem. Untuk menjelaskan dalam Indiana Jones istilah, garis merah pada peta kiri Yerusalem untuk Yordania, kemudian ke Yaman, yang memanjang ke Mesir, Ethiopia, dan mendarat di Zimbabwe. Karyanya adalah pokok 2008 dokumenter dan sebuah buku.

Benedict Allen

Benedict Allen

Benedict Allen, pembuat film dokumenter, pergi untuk mencari suku terasing, Yaifo, di bagian utara negara terpencil dan pedesaan Pasifik Selatan di Papua Nugini. Allen, yang menyebut dirinya “petualang” di situsnya, menjelaskan bahwa dirinya “dipukuli setiap hari selama enam minggu” dalam perjalanan sebelumnya ke Papua Nugini sebagai bagian dari ritual inisiasi. Ia juga menjelaskan, saat melakukan perjalanan ke bagian terpencil Amazon, tempat ia sekarat karena kelaparan dan malaria, ia terpaksa memakan anjingnya

Rob Gauntlett and James Hooper

Rob Gauntlett and James Hooper

Keduanya saat itu masih berusia 21 tahun, Pada tahun 2008, National Geographic Society memberi gelar "Adventure of the Year" karena menyelesaikan perjalanan sejauh 22.000 mil dari Utara magnetis ke magnetis Selatan Poles. Mereka hanya manusia biasa melawan kekuatan alam untuk mencapai prestasi ini, dimulai dari dogsledding Greenland, bersepeda melalui Amerika dan berlayar ke Antartika. Faktanya bahwa ekspedisi ini tidak pernah dicoba oleh siapapun sebelumnya, tidak pernah ada orang yang berlayar atau dogsledding sebelumnya. Gauntlett Rob dan James Hooper. adalah orang yang pertama. Gauntlett meninggal saat pendakian es di Perancis Alps pada Januari 2009.

Jason Lewis

Jason Lewis

Jason lewis adalah seorang petualang asal inggris, pada tahun 1994 ia bersama dengan temannya steve smith mencoba mengelilingi dunia dengan hanya menggunakan tenaga manusia tanpa bantuan mesin. Namun lima tahun kemudian steve smith meninggalkan petualangannya di Hawaii pada 1998 untuk melanjutkan kepentingan lain saat mereka berusaha menyeberangi Pasifik dari San Francisco ke Australia. Sementara itu jason lewis tetap melanjutkan petualangannya, ia melintasi 5 benua, 2 samudera dan laut. Untuk memulai petualangannya, dia terlebih dahulu naik sepeda sejauh 3.000 kilometer dari Turki lewat Bulgaria, Rumania, Austria, dan Jerman sampai Oostend di Belgia, tempat perahu menunggunya.

Selama pelayarannya mengelilingi dunia itu, pengalaman yang di dapat adalah tenggelam di Samudera Atlantik Utara, mengalami patah tulang kedua kakinya, dikejar buaya di Australia, dan ditangkap atas tuduhan mata-mata di Mesir dan diancam hukuman 40 tahun penjara.

Tom Avery

Tom Avery

Pada umur 27, Tom Avery menjadi orang Britania Raya termuda yang mencapai Kutub Selatan dengan berjalan kaki. Ia menjadi sorotan pada tahun 2005, ketika ia berangkat untuk mengulang ekspedisi yang pernah dilakukan Robert Peary pada tahun 1909 ke Kutub Utara. Ekspedisi peary menjadi kontroversial karena diselesaikan dalam waktu 37 hari. Itu artinya Peary berhasil melintasi 413 mil laut di arktik, hal dianggap mustahil karena terlalu cepat. Dilengkapi dengan dogsleds kayu yang mirip dengan yang digunakan pada 1909 dan Peary journal, Avery berusaha mengkonfirmasikan pendakiannya. Pada akhirnya, ia dan timnya berhasil mencapai Kutub dalam 36 hari, 22 jam dan 11 menit, lengkap lima jam lebih cepat dari ekspedisi Peary.